Berdirinya Timnas Indonesia


Timnas Indonesia berdiri sejak PSSI Lahir tahun 1930 dengan itu timnas pertama dibuat dengan campuran pemain Belanda, cina, pribumi

Di Piala Dunia 1938


Berbicara tentang Piala Dunia, Indonesia sebenarnya pernah berpartisipasi dalam pentas sepakbola antar negara terbesar itu. Mengusung nama Dutch East Indies (Hindia Belanda), Indonesia bermain untuk pertamakalinya pada Piala Dunia Perancis, 1938.

Para pemain asli Indonesia maupun warga Tionghoa dan Belanda bergabung dalam tim Hindia Belanda itu. Mereka diantaranya ; Anwar Sutan, Achmad Nawir, Mo Heng, Hong Djien, Henk Zomers, dan G Van Den Burg. Nama-nama mereka mungkin saja masih kurang akrab di telinga kita dibanding skuad tim Olimpiade Melbourne 1956 seperti Djamiat Dalhar, Thio Him Tjiang, Kiat Sek, Ramang, atau LH Tanoto (Tan Liong Houw) yang hingga kini masih melegenda.

Kendati bisa disebut berbau keberuntungan, karena Hindia Belanda tampil di Piala Dunia atas dasar penunjukan FIFA sebagai dampak Jepang yang urung tampil di event tersebut, namun kehadiran Dutch East Indies tetap tercatat dalam sejarah sebagai negara Asia pertama yang tampil di Piala Dunia.

Namun sungguh sayang pada pertandingan perdananya tim Hindia Belanda sudah harus menghadapi tim favorit, Hungaria. Sedikitnya 9000 penonton yang memenuhi Stade Velodrome Municipal di kota Reims, Perancis, 5 Juni 1938, sore hari itu menyaksikan tim bagaimana tim Hindia Belanda dikandaskan 0 – 6 (0 – 4) oleh Hungaria.

Achmad Nawir dkk. harus mengakui bahwa mereka kalah kelas dari Hungaria yang diperkuat bintang-bintang pada zamannya, seperti Gyorgy Sarosi dan Gyula Zsengeller. Gawang Hindia Belanda yang dijaga Mo Heng harus bobol sebanyak enam kali tanpa balas oleh tendangan Gyorgy Sarosi, Gyula Zsengeller maupun Kohut Vilmos dan Geza Toldi. Sarosi dan Zsengeller bahkan kemudian masuk daftar 3 besar pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 1938.

Tim Indonesia saat itu memang bukan yang terbaik. Pasalnya pemain sekelas Djawad, Jazid, Moestaam atau Maladi tak dilibatkan. Boleh jadi bila mereka tergabung dalam skuad Dutch East Indies bisa lain ceritanya. Organisasi PSSI yang masih belum rapi sebelum Indonesia merdeka kemungkinan menjadi penyebab Belanda melakukan sistem asal-asalan dalam hal perekrutan pemain.

Hingga 1945 memang tercatat masih ada dua badan yang mengendalikan sepakbola Indonesia yakni PSSI dan Nederland Indische Voetbaal Unie (NIVU). Baru pada tahun 1949, pemerintah Indonesia kemudian menetapkan nama PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia).

Kendati demikian prestasi tim Hindia Belanda yang diasuh Johannes Van Mastenbroek itu tetap patut diberi acungan jempol, karena tim sekelas Swedia pun dibantai Hungaria di babak semifinal dengan skor telak 0 – 5. Dan Hungaria-lah yang kemudian tampil sebagai runner up di kejuaran tahun 1938 tersebut, setelah Hungaria menyerah 2 – 4 pada Italia di babak final.

Berikut ini data skuad tim Hindia Belanda (Dutch East Indies) pada Piala Dunia Perancis pada 1938 : Tan Mo Heng (GK), Anwar Sutan, Tan Hong Djien, Frans Hu Kon, Frans Meeng, Tjaak Pattiwael, Jack Samuels, Suvarte Soedarmadji, Achmad Nawir, Henk Zomers, Hans Taihuttu

Cadangan

J Harting (GK), Bing Mo Heng, G Van Den Burg, G Faulhaber, R Telwe, Tan Se Han, Dorst, Teilherber

Pelatih : Johannes Van Mastenbroek. (indra kh/ berbagai sumber*) Piala Dunia 1938


Prestasi Setelah itu


“Bila kita mengorek sejarah persepakbolaan nasional, momen Olimpiade Melbourne pada tahun 1956 masih dianggap sebagai salah satu prestasi yang paling fenomenal.

Bila kita mengorek sejarah persepakbolaan nasional, momen Olimpiade Melbourne pada tahun 1956 masih dianggap sebagai salah satu prestasi paling fenomenal. Kala itu timnas Indonesia yang dilatih Toni Pogaknik asal Yugoslavia berhasil masuk Olimpiade dan mencatat hasil gemilang dengan menahan Uni Soviet 0-0 dalam pertandingan pertama. Namun sebagian besar pemain kemudian mengalami cedera dan kelelahan sehingga harus takluk dalam pertandingan playoff dengan skor 0-4. setalah itu taka ada prestasi membanggakan selain penampilan menawan di piala asia 2007